Pemblokiran Situs Hosting Film Fitnah berjudul “FITNA” seperti Berburu (Poli)Tikus Dengan membakar Gudang Beras.
JANGAN BACA ARTIKEL INI BILA ANDA TIDAK TERBIASA ATAU TIDAK INGIN MENGHARGAI KEBEBASAN BERPIKIR SESEORANG.
JANGAN LIHAT FILM FITNAH BERJUDUL “FITNA” BILA ANDA TIDAK INGIN ATAU TIDAK MAMPU MEMBEDAKAN ANTARA KEBENARAN HAKIKI DAN KEBENARAN PALSU.
(Contemplation)
Seperti yang telah diketahui masyarakat luas, beberapa waktu yang lalu, Menkominfo (Indonesia) — Mr. Muhammad Nuh mengeluarkan ‘Surat Sakti’ yakni Surat edaran bernomor 84/M.KOMINFO/04/08 yang dikirimkan kepada 146 Internet Service Provider (ISP) dan 30 Network Access Provider (NAP) di Indonesia yang mana isi Surat Edaran tersebut memerintahkan ISP dan NAP tersebut untuk memblokir akses ke semua Situs Web File Hosting maupun WebBlog (Blog) yang menyajikan Film Fitnah berjudul “FITNA” karangan Geert Wilders.
Sebenarnya Penulis cukup malas menulis artikel yang mau tidak mau berbau sara dan politis ini dalam menanggapi Pemblokiran situs-situs File (video) Hosting yang memuat Film Fitnah yang lucu berjudul “FITNA” karangan Geert Wilders – (Poli)Tikus lucu Asal Belanda itu, namun akhirnya Tak kuasalah Jiwa Penulis menahan senggara berhari-hari, kini tumpah sudah hati kecil Penulis menjadi coretan pena di Blog Penulis ini.
SUARA HATI:
- Anggapan “KITA JANGAN TERPANCING OMONGAN/KELAKUAN ORANG LAIN” adalah sebuah kesalahan, kenapa tidak diganti saja dengan kalimat: “BIASAKANLAH KITA SELALU TERPANCING SECARA BIJAKSANA TERHADAP KESALAHAN OMONGAN/KELAKUAN ORANG LAIN YANG PERLU KITA PERBAIKI DAN KEMBALIKAN KE JALAN YANG LURUS DAN BENAR”.
- Bila Kita tidak ‘TERPANCING’, berarti Telah Matilah Kepekaan Hati dan Jiwa Kita terhadap keadaan serta kejadian-kejadian di lingkungan hidup Kita bersama.
- Penulis Seorang MUSLIM
- Penulis BUKAN Anti NON-MUSLIM, dan Mencintai serta Menghargai Sesama Umat Beragama
- Penulis Makin Muak dengan Provokator Murahan seperti Geert Wilders serta berita-berita yang memuat aksi ‘akrobatiknya’ yang sudah kuno.
- Pembutaan Pemerintah RI terhadap sebuah kejahatan (yang dilakukan Geert Wilders) sama dengan Penutupan Masalah dan Pencucian Bukti Kejahatan (yang dilakukan Geert Wilders)
- Pemblokiran Situs Web File Hosting dan Blog yang memuat Film “FITNA” merupakan PENGEBIRIAN TEKHNOLOGI. Tak seorangpun di dunia ini yang mampu menghambat laju deru tekhnologi.
Apa yang dilakukan Menkominfo bisa dianalogkan Berburu Babi Hutan Dengan Membakar Hutan atau membakar Gudang Beras hanya untuk membunuh seekor (poli)Tikus.
Apakah kita ini bangsa yang biasa/suka memformat hardisk hanya karena satu virus kecil saja?
Mr. Nuh, let me help You to inform that…..YouTube, MetaCafe, RapidShare, MySpace, or any Blog Sites are all just Forests of Data, nothing more, even though they disobey You to ban or remove “FITNA” movie. You can not blame them and You can not stop us to find them. I think You’d better to Blame The “FITNA” movie maker and Its content uploader.
Tidak Adakah cara-cara lain yang lebih rasional Mr. Nuh? Pernahkah Mr. Nuh dan para Tekhnolog di belakang jajarannya berpikir segudang manfaat lainnya dari sebuah RapidShare atau YouTube dari hanya sekedar alat pencari sensasi seperti yang dilakukan Mr. Wilders? Pernahkah terbayangkan bahwa kebijakan Anda dengan aksi pemblokiran situs dan Blog menimbulkan banyaknya dampak efek buruk secara material ataupun inmaterial dari kalangan para pebisnis atau siapapun juga yang mengandalkan atau menggantungkan usaha atau aktifitas pertukaran data di internet dengan menggunakan situs-situs yang Anda blokir tersebut? Banyak pihak yang sama sekali tidak ada kaitan/relevansi dengan Film “FITNA” ataupun Geert Wilders telah menanggung kerugian yang tidak tanggung-tanggung, Mr. Nuh!!!!
Mr. Nuh, STOP Sikap GENERALISASI Anda! Tolong Pikirkan Banyak kepentingan lain yang tidak ada kaitan sama sekali namun harus menanggung kerugian dari aksi Pemblokiran Anda. Janganlah membuat seolah-olah kita dan bangsa Indonesia yang besar ini seperti anak kecil atau bangsa kerdil yang tidak melek tekhnologi atau religi.
Bagi Penulis, Biarkan saja Film “FITNA” itu disaksikan oleh semua umat beragama seluruh dunia;
Dengan begitu, Film tersebut bisa menjadi sebuah sarana, dimana akan menjadi sebuah kesempatan baik bagi kaum Non-Muslim untuk bertanya kepada kaum Muslim, dan
akan menjadi kesempatan emas bagi umat muslim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang suatu kebohongan dibalik kebenaran palsu seorang Geert Wilders.
Perlihatkan saja film “FITNA” kepada anak-anak umat muslim kita sebagai sebuah pendidikan, tentu dengan keterangan-keterangan yang bijaksana dan tidak menyesatkan;
Biarkanlah saja anak-anak kita dari kecil sudah dibiasakan melihat KEBENARAN YANG PALING BENING dan KEJAHATAN YANG PALING HITAM KELAM dengan pemahaman yang benar, bijaksana, dan tidak menyesatkan. Biarkan mereka tahu warna-warni dunia (tentu saja dengan pengawasan dan kontrol orang tua) agar sejak kecil otak mereka sudah terbiasa digunakan untuk berpikir (bukan sebagai gudang data), sehingga sejak dini mereka bisa terlatih untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu yang baik dan yang paling hakiki sekaligus terhadap sesuatu yang buruk dan paling kejam.
Kalau tidak begitu, kenapa dan apa artinya para orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang Siksa Kubur dan Siksa Api Neraka yang sangat mengerikan itu? Kalau banyak orang ingin masuk surga, tetapi kenapa mereka takut mati dan takut melihat siksa neraka?
Kenapa dan apa artinya orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang kehidupan dan kematian, juga alam setelah kematian?
Anyway, Penulis sendiri sudah menonton Film “FITNA” tersebut sepenuhnya dan hampir 80% kontennya seperti yang telah Penulis (juga tentu kaum Muslim pada umumnya) telah duga sebelumnya.
Kontennya yang walaupun diplesetkan/direkayasa dan diambil secara sepotong-sepotong yang menyesatkan. Melihat suatu hal/kasus/masalah secara sepenggal-sepenggal, tentu hanya akan menghasilan penggalan/fragmentasi sebuah kesimpulan yang salah dan menyesatkan belaka. Namun Trust Me, Trust GOD! Konten di dalam film “Fitna” sama sekali tidak membahayakan umat muslim juga umat non-muslim, justru akan menjadikan pencerahan dari banyak sudut pandang, tentu dengan pengambilan sudut pandang yang baik, benar, dan bijaksana. Ingat lho, Mr. Nuh, Semua kan bisa diambil manfaatnya.
Menurut Penulis, apa yang coba disampaikan Geert Wilders melalui Filmnya “FITNA” mencerminkan:
- Si Pengarang Film adalah Jago ‘Plesetan’ suatu kebenaran. (Master of Slip of the Tongue ..eh.. Truth)
yang tidak mampu hidup dalam dimensi perbedaan budaya masa kini.
- Upaya mencari Popularitas Diri belaka (Apa di Holland tidak ada Audisi Holland Idol, Bung Wilders? 🙂 )
- Upaya FITNAH belaka dengan berupaya mempengaruhi masyarakat dunia agar beramai-ramai menghujat dan memusihi ISLAM dengan memberikan LABEL-LABEL (yang salah dan menyesatkan) bagi ISLAM seperti: “ISLAM IS TERRORISM“, “ISLAM IS A KILLING MACHINE“, “ISLAM IS ANTI-FREEDOM“, atau yang paling menggelikan, ditunjukkan “ISLAM IS HITLERISM” (sangat mustahil bagi seorang muslim sejati untuk meneriakkan yel-yel “Long Life, Hitler!”), dan sebagainya.
- Upaya PemecahBelahan Umat Beragama pada khususnya dan Umat Dunia pada umumnya.
- Kebodohan dan Kegagalan seseorang dalam melihat Visi dan Realita Makro dengan sudut pandang Mikro menggunakan satu kacamata saja
- PemutarBalikan Fakta yang sudah nyata-nyata diketahui Banyak Umat Beragama yang dengan kepercayaan heterogen.
- Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Kebenaran (Afraid of Truth)
- Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Kenyataan (Afraid of Reality)
- Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Ketegasan (Afraid of Strictness)
- Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Kekompleksan Budaya Manusia Dunia (Afraid of Human Culture Complexity) dan terhadap Perbedaan Budaya-Budaya Manusia Dunia yang heterogen (Afraid of Human Cultures)
- Provokasi yang sudah terlalu basi untuk dijadikan bahan sanggahan ataupun bahan olok-olok belaka.
Ketika Geert Wilders meneriakkan “STOP ISLAMISATION!” pada Filmnya, Penulis, sebagai seorang Muslim, tidak akan membalasnya dengan meneriakkan yel-yel “STOP CHRISTIANISM!” atau “STOP CHRISTIANISATION!“, namun Penulis lebih suka memilih meneriakkan “STOP BULLSHITISM!“, atau “STOP PROVOKING!” atau “BEHEAD WILDERS! – HIS BLOOD IS COMPLETELY YOURS!“
Sadarkah kita semua sebagai umat beragama atau penganut kepercayaan yang heterogen bahwa tiap-tiap agama atau kepercayaan TAK TERKECUALI tentu akan melakukan PEREKRUTAN UMAT (seperti Islamisation atau Christianisation), Lalu Apa anehnya Perekrutan Umat? Rumah Penulis saja beberapa tahun yang lalu pernah 3x dilempari Bible oleh (kemungkinan besar) Seseorang/sekelompok Umat Gereja Utusan Pantekosta (GUP) sebelah rumah yang tujuannya jelas — “Christianisation”.
Marahkah Penulis? TIDAK! Lain hari, dengan Senyum tulus, Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak Gereja atas pemberian Bible-nya. Penulis sampaikan kepada mereka bahwa Bible tersebut akan Penulis gunakan untuk Studi Banding Religi dengan harapan agar dengan saling mengerti dan memahami keragaman budaya, kepercayaan, dan tradisi dalam menjalankan agama/kepercayaan masing-masing, kita bisa makin bisa menghargai kebebasan dalam memilih arah kehidupan serta dalam memeluk suatu agama/kepercayaan dan menjalankan tradisi/budaya di dalam koridor agama/kepercayaan masing-masing (FREEDOM OF LIFE – FREEDOM OF FAITH).
Bagaimana seorang Wilders yang tidak tahu kebenaran ajaran Islam atau paling tidak, tahu sepenggal-sepenggal tentang Islam bisa ‘bicara’ lantang secara utuh tentang Islam? Tentu saja mustahil, terutama bila Wilders cukup berani untuk diajak berdebat secara bijaksana (bukan debat kusir)?
Cukup mampu dan kuatkah kepala dia menampung kebenaran yang hakiki yang ternyata belim pernah ia ketahui sebelumnya. He will surely have his head blown into pieces for seeing the real Thruths. No doubt about it.
HHHHMMM…, HARE GENE BICARA SARA dan RASIAL %$#@#&*!(+?? SUDAH BIUKAN JAMANNYA
Penulis harap Tulisan Artikel ini tidak diplesetkan atau disalahartikan oleh Siapapun juga.
karena Penulis sama sekali tidak bermaksud memojokkan apalagi menghina suatu agama atau kepercayaan lain selain Islam
Anda tidak harus setuju dengan pikiran Penulis
Anda pun juga tidak harus tidak setuju dengan pikiran Penulis
Semoga Anda Bisa Memahami dan Memaknai Pikiran Penulis Ini.
Mari kita Berpikir, dan Menjadikan dua Kasus ini sebagai bahan Renungan dan sarana untuk introspeksi.
GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE LIFE FOR HIM
GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE HEARTS FOR PEOPLE
GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE SOUL FOR TRUTH
GOD WILL ALWAYS CONDEMN ANYONE WHOSE THOUGHTS FOR LIES AND HELL
FIN
SALAM
(Contemplation)
Filed under: Joke and Fun, Personal, Politik (Polah Menggelitik), Review | 12 Comments »