Free Video Converter and Downloader

Free Video Converter and Downloader

iPhone-iPod-XP.png

Bagi maniak iPod/Zune/PSP atau maniak multimedia khususnya video, tentu saat ini makin dibuat senang dan dimanjakan oleh keberadaan beberapa situs yang dirancang untuk keperluan Online Video Converter.
Penulis masih ingat beberapa tahun yang lalu, betapa susahnya dan repotnya Penulis untuk melakukan proses konversi dari satu format video ke beberapa format video yang lain guna keperluan memasukkan VCD/DVD movies ke dalam iPod dan HandPhone Penulis dan Rekan-Rekan Penulis hanya dikarenakan keterbatasan atau ketiadaan produk Video Converter yang berkualitas maupun belum adanya Online Video Converter.
Dalam beberapa tahun terakhir, Penulis telah melakukan serangkaian tes (percobaan) pengkonversian beragam format video ke beragam format video lainnya dengan menggunakan cukup banyak tool Video Converter (hampir semua berlisensi shareware), namun dari sekian banyak video converter yang banyak diantaranya menggunakan interface cukup menarik (termasuk video preview), namun hingga sekitar pertengahan tahun 2007, Penulis sama sekali belum menemukan satupun Video Converter Tool yang sanggup menghasilkan output converted video yang berkualitas.
Maaf, sudah shareware, hasilnya kurang memuaskan baik dari rendahnya kualitas output video (kepadatan pixel dan video rendering) maupunpun (pada beberapa tool) menghasilkan kualitas output audio yang rendah (pemangkasan bitrate ataupun desibel (dB)).
Dengan kehadiran Situs-Situs penyedia jasa gratis Online Video Converter, maka Anda bisa melakukan konversi video secara online tanpa biaya dan tanpa perlu melakukan instalasi aplikasi video converter, sehingga bisa meniadakan biaya pembelian lisensi aplikasi dan melapangkan free space pada hardisk Anda.

SUPER © (Simplified Universal Player Encoder & Renderer) Multimedia Converter

SUPER_©_Converter_Supported_Video_Formats.jpg

Baru sekitar setengah tahun yang lalu Penulis menemukan Produk Aplikasi Video Converter yang sangat berkualitas tidak hanya dilihat dari sisi output video/audio saja, namun ada satu kelebihan lagi, yakni lisensinya Freeware. Software ini bernama SUPER © (Simplified Universal Player Encoder & Renderer) yang hingga tulisan ini dibuat telah mencapai versi: SUPER © v2008.build.30 (Mar 22, 2008)
Tool yang dilihat sekilas tidak menarik karena tidak memiliki interface yang cantik dan kelihatan ribet (full menu/options) ini bisa dikatakan tool yang tidak mementingkan performa dan kualitas interface programnya (seperti kebanyakan program lainnya), namun lebih mementingkan kualitas output video/audio yang dihasilkan.

Fakta Keunggulan SUPER © v2008 Multimedia Converter dibanding Tool sejenis lainnya

  1. Quality Orientation – Tool Encoder dan Renderer tangguh yang lebih berorientasi pada kualitas hasil (output) video/audio yang dihasilkan. Hasil (output) video/audio sangat memuaskan.
  2. Support Popular Videos Formats – Telah mendukung hampir semua format video (dan audio) popular baik sebagai input video maupun output video (lebih lengkap dari kebanyakan aplikasi sejenis lainnya).
  3. New Video and Audio Standard Formats Implementation – Telah mendukung standar video dan audio terbaru
  4. Complete Menus – Tersedia banyak opsi konfigurasi output video untuk keperluan konversi video
  5. For Windows All – Telah mendukung semua varian Windows, termasuk OS WIndows Vista
  6. Quick Convert – Bila Spesifikasi komputer telah memenuhi prosedur standar minimal, proses konversi video tergolong cukup cepat.
  7. Efficient and Smart Converting – Tidak menampilkan Live Video Preview saat proses konversi berlangsung (seperti banyak aplikasi sejenis lainnya) yang akan memakan resources CPU hingga menurunkan performa sistem komputer dan bisa mengakibatkan terganggunya proses konversi, namun memiliki fitur Video Player untuk memainkan output video sebagai Preview setelah proses konversi selesai.
  8. User Friendly – Mudah digunakan
  9. Freeware Too good to be Free!

Fakta Kelemahan SUPER © v2008:
Tool ini mewajibkan pemakai program dengan administrator privilege

Recommended Cool Video Converter dan Downloader Links:

# FREE VIDEO CONVERTER PROGRAM

SUPER © (Simplified Universal Player Encoder & Renderer) by erightsoft
–> Untuk download langsung (direct download) Anda bisa copy LINK INI

dan paste pada new download URL input field pada program downloader Anda; Aplikasi Orbit Downloader secara otomatis akan mem-paste copyan URL/Link tersebut pada new download URL input field-nya.

# FREE ONLINE VIDEO CONVERTER

# FREE WEB VIDEO (FLV) DOWNLOADER
——————————
Orbit Downloader – Gunakan Grab++ untuk mendapatkan (capture) objects direct links secara otomatis pada setiap halaman yang sedang Anda kunjungi untuk langsung bisa Anda download)

Semoga Bermanfaat
Salam

Pemblokiran Situs Hosting Film “FITNA” – Buru Poli(Tikus) Dengan Bakar Gudang Beras

Pemblokiran Situs Hosting Film Fitnah berjudul “FITNA” seperti Berburu (Poli)Tikus Dengan membakar Gudang Beras.

JANGAN BACA ARTIKEL INI BILA ANDA TIDAK TERBIASA ATAU TIDAK INGIN MENGHARGAI KEBEBASAN BERPIKIR SESEORANG.
JANGAN LIHAT FILM FITNAH BERJUDUL “FITNA” BILA ANDA TIDAK INGIN ATAU TIDAK MAMPU MEMBEDAKAN ANTARA KEBENARAN HAKIKI DAN KEBENARAN PALSU
.

(Contemplation)

Seperti yang telah diketahui masyarakat luas, beberapa waktu yang lalu, Menkominfo (Indonesia) — Mr. Muhammad Nuh mengeluarkan ‘Surat Sakti’ yakni Surat edaran bernomor 84/M.KOMINFO/04/08 yang dikirimkan kepada 146 Internet Service Provider (ISP) dan 30 Network Access Provider (NAP) di Indonesia yang mana isi Surat Edaran tersebut memerintahkan ISP dan NAP tersebut untuk memblokir akses ke semua Situs Web File Hosting maupun WebBlog (Blog) yang menyajikan Film Fitnah berjudul “FITNA” karangan Geert Wilders.

Sebenarnya Penulis cukup malas menulis artikel yang mau tidak mau berbau sara dan politis ini dalam menanggapi Pemblokiran situs-situs File (video) Hosting yang memuat Film Fitnah yang lucu berjudul “FITNA” karangan Geert Wilders – (Poli)Tikus lucu Asal Belanda itu, namun akhirnya Tak kuasalah Jiwa Penulis menahan senggara berhari-hari, kini tumpah sudah hati kecil Penulis menjadi coretan pena di Blog Penulis ini.

SUARA HATI:

  1. Anggapan “KITA JANGAN TERPANCING OMONGAN/KELAKUAN ORANG LAIN” adalah sebuah kesalahan, kenapa tidak diganti saja dengan kalimat: “BIASAKANLAH KITA SELALU TERPANCING SECARA BIJAKSANA TERHADAP KESALAHAN OMONGAN/KELAKUAN ORANG LAIN YANG PERLU KITA PERBAIKI DAN KEMBALIKAN KE JALAN YANG LURUS DAN BENAR”.
  2. Bila Kita tidak ‘TERPANCING’, berarti Telah Matilah Kepekaan Hati dan Jiwa Kita terhadap keadaan serta kejadian-kejadian di lingkungan hidup Kita bersama.
  3. Penulis Seorang MUSLIM
  4. Penulis BUKAN Anti NON-MUSLIM, dan Mencintai serta Menghargai Sesama Umat Beragama
  5. Penulis Makin Muak dengan Provokator Murahan seperti Geert Wilders serta berita-berita yang memuat aksi ‘akrobatiknya’ yang sudah kuno.
  6. Pembutaan Pemerintah RI terhadap sebuah kejahatan (yang dilakukan Geert Wilders) sama dengan Penutupan Masalah dan Pencucian Bukti Kejahatan (yang dilakukan Geert Wilders)
  7. Pemblokiran Situs Web File Hosting dan Blog yang memuat Film “FITNA” merupakan PENGEBIRIAN TEKHNOLOGI. Tak seorangpun di dunia ini yang mampu menghambat laju deru tekhnologi.

Apa yang dilakukan Menkominfo bisa dianalogkan Berburu Babi Hutan Dengan Membakar Hutan atau membakar Gudang Beras hanya untuk membunuh seekor (poli)Tikus.
Apakah kita ini bangsa yang biasa/suka memformat hardisk hanya karena satu virus kecil saja?
Mr. Nuh, let me help You to inform that…..YouTube, MetaCafe, RapidShare, MySpace, or any Blog Sites are all just Forests of Data, nothing more, even though they disobey You to ban or remove “FITNA” movie. You can not blame them and You can not stop us to find them. I think You’d better to Blame The “FITNA” movie maker and Its content uploader.
Tidak Adakah cara-cara lain yang lebih rasional Mr. Nuh? Pernahkah Mr. Nuh dan para Tekhnolog di belakang jajarannya berpikir segudang manfaat lainnya dari sebuah RapidShare atau YouTube dari hanya sekedar alat pencari sensasi seperti yang dilakukan Mr. Wilders? Pernahkah terbayangkan bahwa kebijakan Anda dengan aksi pemblokiran situs dan Blog menimbulkan banyaknya dampak efek buruk secara material ataupun inmaterial dari kalangan para pebisnis atau siapapun juga yang mengandalkan atau menggantungkan usaha atau aktifitas pertukaran data di internet dengan menggunakan situs-situs yang Anda blokir tersebut? Banyak pihak yang sama sekali tidak ada kaitan/relevansi dengan Film “FITNA” ataupun Geert Wilders telah menanggung kerugian yang tidak tanggung-tanggung, Mr. Nuh!!!!
Mr. Nuh, STOP Sikap GENERALISASI Anda! Tolong Pikirkan Banyak kepentingan lain yang tidak ada kaitan sama sekali namun harus menanggung kerugian dari aksi Pemblokiran Anda. Janganlah membuat seolah-olah kita dan bangsa Indonesia yang besar ini seperti anak kecil atau bangsa kerdil yang tidak melek tekhnologi atau religi.

Bagi Penulis, Biarkan saja Film “FITNA” itu disaksikan oleh semua umat beragama seluruh dunia;
Dengan begitu, Film tersebut bisa menjadi sebuah sarana, dimana akan menjadi sebuah kesempatan baik bagi kaum Non-Muslim untuk bertanya kepada kaum Muslim, dan
akan menjadi kesempatan emas bagi umat muslim untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang suatu kebohongan dibalik kebenaran palsu seorang Geert Wilders.
Perlihatkan saja film “FITNA” kepada anak-anak umat muslim kita sebagai sebuah pendidikan, tentu dengan keterangan-keterangan yang bijaksana dan tidak menyesatkan;
Biarkanlah saja anak-anak kita dari kecil sudah dibiasakan melihat KEBENARAN YANG PALING BENING dan KEJAHATAN YANG PALING HITAM KELAM dengan pemahaman yang benar, bijaksana, dan tidak menyesatkan. Biarkan mereka tahu warna-warni dunia (tentu saja dengan pengawasan dan kontrol orang tua) agar sejak kecil otak mereka sudah terbiasa digunakan untuk berpikir (bukan sebagai gudang data), sehingga sejak dini mereka bisa terlatih untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu yang baik dan yang paling hakiki sekaligus terhadap sesuatu yang buruk dan paling kejam.
Kalau tidak begitu, kenapa dan apa artinya para orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang Siksa Kubur dan Siksa Api Neraka yang sangat mengerikan itu? Kalau banyak orang ingin masuk surga, tetapi kenapa mereka takut mati dan takut melihat siksa neraka?
Kenapa dan apa artinya orang tua mengajarkan anak-anak mereka tentang kehidupan dan kematian, juga alam setelah kematian?

Anyway, Penulis sendiri sudah menonton Film “FITNA” tersebut sepenuhnya dan hampir 80% kontennya seperti yang telah Penulis (juga tentu kaum Muslim pada umumnya) telah duga sebelumnya.
Kontennya yang walaupun diplesetkan/direkayasa dan diambil secara sepotong-sepotong yang menyesatkan. Melihat suatu hal/kasus/masalah secara sepenggal-sepenggal, tentu hanya akan menghasilan penggalan/fragmentasi sebuah kesimpulan yang salah dan menyesatkan belaka. Namun Trust Me, Trust GOD! Konten di dalam film “Fitna” sama sekali tidak membahayakan umat muslim juga umat non-muslim, justru akan menjadikan pencerahan dari banyak sudut pandang, tentu dengan pengambilan sudut pandang yang baik, benar, dan bijaksana. Ingat lho, Mr. Nuh, Semua kan bisa diambil manfaatnya.

Menurut Penulis, apa yang coba disampaikan Geert Wilders melalui Filmnya “FITNA” mencerminkan:

  1. Si Pengarang Film adalah Jago ‘Plesetan’ suatu kebenaran. (Master of Slip of the Tongue ..eh.. Truth)
  2. yang tidak mampu hidup dalam dimensi perbedaan budaya masa kini.

  3. Upaya mencari Popularitas Diri belaka (Apa di Holland tidak ada Audisi Holland Idol, Bung Wilders? 🙂 )
  4. Upaya FITNAH belaka dengan berupaya mempengaruhi masyarakat dunia agar beramai-ramai menghujat dan memusihi ISLAM dengan memberikan LABEL-LABEL (yang salah dan menyesatkan) bagi ISLAM seperti: “ISLAM IS TERRORISM“, “ISLAM IS A KILLING MACHINE“, “ISLAM IS ANTI-FREEDOM“, atau yang paling menggelikan, ditunjukkan “ISLAM IS HITLERISM” (sangat mustahil bagi seorang muslim sejati untuk meneriakkan yel-yel “Long Life, Hitler!”), dan sebagainya.
  5. Upaya PemecahBelahan Umat Beragama pada khususnya dan Umat Dunia pada umumnya.
  6. Kebodohan dan Kegagalan seseorang dalam melihat Visi dan Realita Makro dengan sudut pandang Mikro menggunakan satu kacamata saja
  7. PemutarBalikan Fakta yang sudah nyata-nyata diketahui Banyak Umat Beragama yang dengan kepercayaan heterogen.
  8. Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Kebenaran (Afraid of Truth)
  9. Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Kenyataan (Afraid of Reality)
  10. Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Sebuah Ketegasan (Afraid of Strictness)
  11. Merupakan Ketakutan Seseorang terhadap Kekompleksan Budaya Manusia Dunia (Afraid of Human Culture Complexity) dan terhadap Perbedaan Budaya-Budaya Manusia Dunia yang heterogen (Afraid of Human Cultures)
  12. Provokasi yang sudah terlalu basi untuk dijadikan bahan sanggahan ataupun bahan olok-olok belaka.

Ketika Geert Wilders meneriakkan “STOP ISLAMISATION!” pada Filmnya, Penulis, sebagai seorang Muslim, tidak akan membalasnya dengan meneriakkan yel-yel “STOP CHRISTIANISM!” atau “STOP CHRISTIANISATION!“, namun Penulis lebih suka memilih meneriakkan “STOP BULLSHITISM!“, atau “STOP PROVOKING!” atau “BEHEAD WILDERS! – HIS BLOOD IS COMPLETELY YOURS!
Sadarkah kita semua sebagai umat beragama atau penganut kepercayaan yang heterogen bahwa tiap-tiap agama atau kepercayaan TAK TERKECUALI tentu akan melakukan PEREKRUTAN UMAT (seperti Islamisation atau Christianisation), Lalu Apa anehnya Perekrutan Umat? Rumah Penulis saja beberapa tahun yang lalu pernah 3x dilempari Bible oleh (kemungkinan besar) Seseorang/sekelompok Umat Gereja Utusan Pantekosta (GUP) sebelah rumah yang tujuannya jelas — “Christianisation”.
Marahkah Penulis? TIDAK! Lain hari, dengan Senyum tulus, Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak Gereja atas pemberian Bible-nya. Penulis sampaikan kepada mereka bahwa Bible tersebut akan Penulis gunakan untuk Studi Banding Religi dengan harapan agar dengan saling mengerti dan memahami keragaman budaya, kepercayaan, dan tradisi dalam menjalankan agama/kepercayaan masing-masing, kita bisa makin bisa menghargai kebebasan dalam memilih arah kehidupan serta dalam memeluk suatu agama/kepercayaan dan menjalankan tradisi/budaya di dalam koridor agama/kepercayaan masing-masing (FREEDOM OF LIFE – FREEDOM OF FAITH).
Bagaimana seorang Wilders yang tidak tahu kebenaran ajaran Islam atau paling tidak, tahu sepenggal-sepenggal tentang Islam bisa ‘bicara’ lantang secara utuh tentang Islam? Tentu saja mustahil, terutama bila Wilders cukup berani untuk diajak berdebat secara bijaksana (bukan debat kusir)?
Cukup mampu dan kuatkah kepala dia menampung kebenaran yang hakiki yang ternyata belim pernah ia ketahui sebelumnya. He will surely have his head blown into pieces for seeing the real Thruths. No doubt about it.

HHHHMMM…, HARE GENE BICARA SARA dan RASIAL %$#@#&*!(+?? SUDAH BIUKAN JAMANNYA

Penulis harap Tulisan Artikel ini tidak diplesetkan atau disalahartikan oleh Siapapun juga.
karena Penulis sama sekali tidak bermaksud memojokkan apalagi menghina suatu agama atau kepercayaan lain selain Islam

Anda tidak harus setuju dengan pikiran Penulis
Anda pun juga tidak harus tidak setuju dengan pikiran Penulis
Semoga Anda Bisa Memahami dan Memaknai Pikiran Penulis Ini.
Mari kita Berpikir, dan Menjadikan dua Kasus ini sebagai bahan Renungan dan sarana untuk introspeksi.

GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE LIFE FOR HIM
GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE HEARTS FOR PEOPLE
GOD WILL ALWAYS BLESS ANYONE WHOSE SOUL FOR TRUTH
GOD WILL ALWAYS CONDEMN ANYONE WHOSE THOUGHTS FOR LIES AND HELL

FIN
SALAM

(Contemplation)

Pentagon Memberangus Peta Basis Militer Amerika dari Google Maps

Pentagon Memberangus Peta Basis Militer Amerika dari Google Maps

Baru-baru ini Pentagon ‘kebakaran jenggot’ terhadap Google Inc karena Google Maps menampilkan kepada publik Peta Basis Instalasi Militer Amerika di Texas dengan tampilan Street View (Ground-Level) dengan sudut pandang 360 Derajat dengan tingkat kedetailan yang cukup akurat.
Gambar-gambar Peta Virtual Online Basis Militer Amerika tersebut terdiri dari titik-titik pusat kontrol, markas besar, area fasilitas dan tempat kegiatan sosial, pusat jalur komunikasi, juga beragam rintangan yang terpasang, dan lain-lain.
Seperti kita ketahui, tampilan Street View (Ground-Level) dengan sudut pandang 360 derajat yang menjadi fitur canggih dari Google Maps memungkinkan kita untuk bisa melihat suatu lokasi secara virtual dan detail dengan hanya menggunakan mouse dan layar monitor komputer, seolah-olah kita seperti sedang berada di lingkungan dunia nyata saat mencari suatu lokasi dengan mengendarai mobil.

Gene Renuart, Kepala Militer Angkatan Darat Amerika dikabarkan telah mengontak pihak Google Team dan meminta Google Team untuk segera menghapus konten gambar-gambar peta virtual online tersebut dan melarang keras Google untuk memfilmkan dan menampilkannya kepada publik dengan alasan keamanan, yaitu guna menghindari ancaman teroris yang tentu saja akan sangat diuntungkan dan dimudahkan aksi terornya dengan menggunakan panduan Google Maps.
Hal ini memang cukup beralasan, karena sudut pandang kamera pada mode Street View bukan dari atas ke bawah, melainkan dari atas tanah (Ground-Level) ke depan, samping, dan belakang (persis seperti saat Anda memainkan game first-person shooter). Oleh karena itu, seorang atau sekelompok teroris tidak hanya bisa mempelajari suatu lokasi sebagai target serangan berdasarkan koordinat atap-atap gedung gedung, namun dimungkinkan lebih mendetail lagi; akan bisa diketahui berapa jumlah penjaga gedung, bagaimana bentuk dan dimana posisi rintangan bagi penyusup (intruder), bahkan dimungkinkan akan mudah diketahui dimana dan berapa jumlah lubang kunci pada setiap pintunya.
Juru Bicara Google, Larry Yu, membenarkan bahwa Google telah dikontak pihak Departemen Pertahanan Amerika dan dikatakan bahwa Pentagon telah melarang Google Team untuk membuat film instalasi militer Amerika dan memuat gambar peta virtualnya untuk publik. Pentagon memberikan perhatian khusus tentang hal ini dan meminta Google Team untuk segera menghapus gambar peta virtual tersebut, dan pihak Google Team langsung mengakomodasi permintaan Pentagon tersebut.
Ditambahkan oleh Larry Yu, bahwa keputusan Google untuk memfilmkan dan membuat peta virtual basis instalasi militer Amerika secara mendetail adalah suatu kesalahan.

1. Gambar Peta Virtual Instalasi Militer Amerika sebelum dihapus:
US_Military_Base_Map_OnScreen.jpg
2. Gambar Peta Virtual Instalasi Militer Amerika setelah dihapus:
US_Military_Base_Map_OutOfScreen.jpg
3. Gambar Gedung Swastika Angkatan Laut Amerika di Coronado, California, Amerika (intermezo):
US_Swastika_Navy_Base_In_Coronado_California_US.jpg

Sumber:

  1. http://news.bbc.co.uk/2/hi/americas/7282635.stm
  2. http://www.bbc.co.uk/indonesian/news/story/2008/03/080307_googledefense.shtml
  3. http://news.yahoo.com/s/nm/20080306/wr_nm/usa_military_google_dc
  4. http://www.flickr.com/photos/silvery/143053448/
  5. dan lain-lain

Komentar Penulis?
Mungkin komentar Penulis tidak perlu apalagi penting, namun Penulis ucapkan terima kasih bila Anda sudi membacanya.
Penulis sendiri bisa memahami sikap strategis pihak Angkatan Darat Amerika, namun Penulis sendiri juga menghargai sebuah hasil karya modern yang inovatif dan banyak memberikan kontribusi positif bagi masyarakat umum seperti maha karya Google Maps.
Seperti diberitakan, Google Maps telah banyak membantu masyarakat untuk mencari sebuah lokasi yang tidak diketahuinya sebelumnya dengan lebih mudah dan menyenangkan. Sebuah kenikmatan dan kenyamanan tekhnologi yang bisa menjadi ancaman keamanan tekhnologi bilamana tidak diaplikasikan dan dimanfaatkan secara positif, baik, dan benar.
Namun apapun dan bagaimanapun bentuknya, tekhnologi satelit yang digunakan untuk aksi spionase dengan mengatasnamakan “keamanan dan keselamatan” adalah pelanggaran privasi individu umat manusia.

Hal ini bisa terlihat seperti halnya legalitas/pembenaran aksi spionase militer, CIA, dan FBI Amerika terhadap jalur-jalur privasi masyarakat Amerika dan masyarakat dunia seperti komunikasi, email, dsb. dengan dalih untuk menghindari ancaman dan serangan teroris terulang pasca Tragedi Twin Tower.
Jelaslah bahwa Program “Carnivore” FBI Amerika tersebut sangat melanggar privasi, tidak hanya, masyarakat Amerika, namun masyarakat dunia.
Sadarkah Anda bahwa FBI bisa membaca seluruh konten email Anda pada server Yahoo! ataupun GMail yang berlokasi di Amerika? atau yang lainnya?
Apakah untuk menggeledah isi kamar seorang terrorist suspect, seorang polisi bisa sekaligus juga menggeledah isi pakaian yang dikenakan istri si tersangka?
Apakah untuk mencari dimana letak rakitan bom berada, seorang polisi bisa sekaligus diperbolehkan melihat anak perempuan (tetangga pemilik bom) yang sedang berenang dengan swim suit? Lalu dimana letak Privasi dan Harga Diri itu sebenarnya bagi dan menurut pemerintah Amerika?

Oleh karena itu, Mr. Bush yang tidak saya hormati, bila Anda tidak ingin kebakaran jenggot karena celana dalam Anda diperlihatkan kepada publik sedunia, sebaiknya Anda juga tidak terlebih dulu membakar jenggot dan melukai hati masyarakat dunia karena Anda dan pasukan Anda telah melihat celana dalam mereka dan merobek-robeknya di muka umum — masyarakat dunia.

Meski Google Earth adalah alat yang sangat berguna, harus ada keseimbangan“, demikian kata Gary Ross, Juru Bicara Militer Amerika.
Dan Penulis pun bertanya kepada Gary Ross: “Mr Gary, darimana, bagaimana, dan apa metode yang Anda gunakan untuk menetapkan sebuah hukum kesetimbangan bilamana Amerika yang disebut oleh Presiden Anda sebagai Negara Penyeimbang dunia Barat dengan Timur ternyata malah menjadi beban dunia terberat yang menjebolkan jembatan penghubung dunia Barat dan duniaTimur?”
“Kriteria Keseimbangan macam apa yang Anda jadikan panutan saat negara Anda berjalan tanpa keseimbangan ekonomi, hukum , sosial, dan budaya antara Pemerintahnya yang arogan dengan masyarakatnya yang butuh panutan budiman?”

Mudah-mudahan tulisan saya pada artikel ini tidak membuat Blog saya ini di-suspend oleh WordPress Team.
Mudah-mudahan WordPress adalah Organisasi Independen yang tetap memberikan kebebasan berpikir, kebebasan berpendapat, dan kebebasan menjunjung citra dan privasi individu umat manusia.
Namun bila Blog ini harus di-suspend, dengan sepenuh hati, saya menerimanya.
Amen.

Salam

Terminologi “Portable” dan “Portability” Yang Menyesatkan

Terminologi “Portable” dan “Portability” Yang Menyesatkan

Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan terminologi (istilah) “Portable” dan “Portability”, apalagi sekarang sedang zamannya penciptaan dan keberadaan beragam tekhnologi yang mengedepankan portabilitas, mobilitas, dan konvergensi.
Namun yang patut kita sayangkan, Kedua terminologi tersebut di atas seringkali penulis dengar dan baca telah di/ter-salah-artikan oleh banyak pihak sehingga membingungkan dan menyesatkan pemikiran orang lain, dimana terminologi “portable” hanya diartikan sebagai “sifat perangkat yang mudah dibawa kemana-mana dan mengandung tingkat mobilitas pada skala tertentu”.
Sedangkan menurut Penulis (dan kemungkinan besar banyak orang lainnya), arti dari sifat “portable” tidak hanya seperti yang telah disebutkan, namun juga HARUS mengandung sifat “kemandirian” / “self-sufficient (cukup diri)”, yang bisa dijalankan langsung secara “praktis” “tanpa melalui proses instalasi” dan “tanpa kebutuhan perangkat lunak lainnya yang kompleks secara kuantitas serta tidak dibutuhkan spesifikasi perangkat keras yang tidak umum.

Sebelum melangkah ke pembicaran yang lebih jauh, Penulis menekankan bahwa sebagai fokus konten pada artikel ini adalah Perangkat Lunak Dunia Tekhnologi Komputasi yang bersifat “Portable”.
Kita sudah tentu seringkali mendengar dan/atau membaca sebuah penawaran sebuah perangkat lunak (software) yang menurut divisi periklanannya, produk yang ditawarkan (dengan pembelian ataupun cuma-cuma) adalah produk perangkat lunak yang bersifat “portable”, namun setelah produk dicoba oleh pihak User (Pemakai), ternyata perangkat lunak tersebut memang ‘mudah dibawa kemana-mana’, namun ternyata ‘tidak bisa kemana-mana’ alias tidak bisa diaplikasikan pada dan dijalankan langsung dari perangkat portable (seperti USB Removable Drives) kita yang kita gunakan sebagai tempat menampung produk ‘portable’ tersebut.
Alhasil, penyesatan pikiran, kekecewaan, kesedihan, mungkin kemarahan, penyesalan, dan keluhan kita lah yang akhirnya mengucur deras dari kepala dan mulut kita hingga sampai ‘kemana-mana’.

Secara lebih mendetail:
Portable Software adalah Perangkat lunak yang:

  1. Mudah dibawa kemana-mana dan mudah dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lainnya, sehingga orientasi portabilitas dan mobilitas bisa terpenuhi,
  2. Bersifat mandiri dan self-sufficient (cukup diri), sehingga dalam proses aplikasi dan eksekusi software, tidak dibutuhkan perangkat lunak lainnya (seperti library) yang kompleks secara kuantitas,
  3. Praktis, yang mana bisa dijalankan langsung secara mudah “tanpa melalui proses instalasi”,
  4. Tidak membutuhkan spesifikasi perangkat keras (hardware) yang tinggi (high-end level) dan kompleks dari segi kualitas maupun kuantitas,
  5. Memiliki orientasi ukuran data/file program yang relatif kecil, sehingga tidak terlalu ‘memakan’ drive space,
  6. Bersifat Sederhana, ringan dalam proses namun memiliki nilai bobot kualitas yang sebanding dengan Non-Portable Software,
  7. Hanya membutuhkan waktu singkat dalam proses aplikasi, eksekusi, dan real time-nya,
  8. Tidak terlalu membebani memory dan CPU, sehingga meminimalisir terjadinya crash program/error programming/bug/buffer overflow yang ujung-ujungnya menyebabkan terminated system (frozen/hang machine),
  9. Mudah digunakan (user friendly), sehingga User tidak mengalami kesulitan hanya untuk menemukan tombol Exit setelah kecewa karena environment software sulit dipahami dan software sulit digunakan.
  10. Tersedia untuk banyak OS platform, syukur-syukur mendukung semua OS platform, dan lebih syukur/ideal bila sudah mendukung Cross-Multi Platform.

Portability:
Menurut Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Portability:
Sifat Portabilitas adalah kemampuan untuk dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain, dan portabilitas pada software lebih ditujukan pada satu macam software yang bisa digunakan untuk multi platform OS:
Portability is the general characteristic of being readily transportable from one location to another
Portability (software), the portability of a piece of software to multiple platforms
Hmm, menurut Informasi dari Wikipedia pun nampaknya hanya mengacu pada sifat dasar dari portabilitas saja, namun memang itulah dasar dari sifat portabilitas, sekali lagi HANYA “dasaran”, bukan kekompleksan dari sebuah sifat portabilitas.

Menurut saya, bila Anda tidak menemukan semua unsur kriteria di atas terdapat pada sebuah ‘portable-like’ software, maka bisa dipastikan bahwa software tersebut belum bisa dikatakan sebagai “real portable software”
Sebagai Contoh, salah satu software yang menurut saya telah memenuhi kriteria-kriteria di atas adalah ANSAV AntiVirus (Bukan Ansav Guard Security Pack yang tetap diperlukan instalasi). Software lain semisal PCMAV sebenarnya sudah hampir ‘mendekati’ real portable, namun sayangnya, PCMAV-RTP.EXE tetap membutuhkan hardisk sebagai media eksekusi saat saya uji coba jadikan AutoRun Antivirus pada Flash Drive saya dengan menggunakan bantuan APO Autorun USB.
Software-software U3 SmartDrive dan Software-software yang menggunakan media portableapps.com, walaupun digolongkan Portable Softwares, namun sebelum bisa digunakan, semua software harus melalui proses instalasi terlebih dahulu, sehingga kriteria yang terpenuhi hanyalah perangkat-perangkat lunak yang bisa dibawa kemana-mana SAJA, sedangkan proses sebelum pemakaian yang nota bene tetap membutuhkan instalasi (belum lagi kriteria yang lain) apakah tidak dipertimbangkan? Bagaimana dengan User yang tidak bisa melakukan proses instalasi baik ke dan dari USB Removable Drive-nya karena pembatasan hak User oleh Administrator, baik secara online maupun offline? Jadi esensi portabilitas ada dimanakah ya? Yang Penulis sadari,  tentulah menjadi kendala tersendiri bilamana software-software masa kini yang makin kompleks dan berukuran file cukup besar bisa digunakan tanpa instalasi — kemungkinan besar program-program semacam ini akan diarahkan ke Online Ready-Used Software seperti Online Office yang bisa digunakan tanpa instalasi.

Yak, mungkin kriteria yang saya berikan terlalu extreme atau dianggap mengada-ada, namun itulah semua yang menjadi bayang-bayang pemikiran dan harapan, sekaligus ajakan dari saya untuk sedikit mengubah paradigma berpikir tentang arti sebuah portabilitas. Namun, bagaimanapun juga sungguh sangat menyenangkan melihat arah logika bahwa kelak nanti ukuran hardisk..eh..flash memory pada laptop kita akan lebih besar untuk bisa kita muati lebih banyak data dokumen, movie, lagu, dan games-games boros tempat tanpa adanya satupun program, termasuk OS sekalipun,  yang terinstall di dalamnya karena telah terinstal pada USB Flash Memory Drive kita. Dan kelak tentu tidak ada lagi keping-keping cakram (disc) penyimpan data yang rentan kerusakan karena tren software jelas ke arah Portable Softwares dan Online Softwares.

Akhir kata, harapan Penulis, dengan meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel ini, Sodara-Sodara Pembaca yang Budiman mangkin tidak dipusingken dan disesatken lagi dengan terminologi daripada “Portable” dan daripada “Portability”, dan agar bisa lebih berhati-hati terhadap terminologi tersebut serta terhadap jargon “Program Saku” dari penawaran sebuah ‘portable-like’ software.Salam