Flagging Blog – Laporkan Blog BerKonten Negatif

Flagging Blog – Laporkan Blog BerKonten Negatif

Makin maraknya kemunculan Blog-Blog dengan Konten-Konten Negatif, tentu sangatlah memprihatinkan bahkan menyakitkan hati banyak orang, terutama bagi orang-orang yang dijadikan sasaran dari pemuatan konten-konten tersebut ataupun orang-orang yang ikut terkena dampak negatif dari konten-konten negatif tersebut.

Kita bisa berkeliling di dunia maya, dan mungkin banyak diantara Anda yang mungkin tak sengaja membaca konten dalam bentuk Artikel teks maupun bergambar ataupun Comments yang menurut Anda tidak pantas untuk dibaca dan/atau dilihat, dan tidak pantas pula untuk dijadikan konsumsi publik.

Sebagai misal sekarang makin tampak kemunculan Blogger-Bloger Anti Indonesia yang dengan sengaja mem-Post artikel-artikel yang berbau Anti-Indonesia seperti Penghinaan terhadap Bangsa dan Negara Indonesia.  Sebagai orang Indonesia, kemunculan artikel-artikel tersebut telah mengendapkan hati Penulis menjadi gumpalan padat berisi campuran zat kesedihan, kemarahan, dan kebencian.

Sebagai obat sakit hati Penulis dan mungkin juga kita (Indonesian People or other Nations who care about this case) dan sebagai respon yang perlu kita berikan untuk meluruskan permasalahan terebut atau sekedar hanya counter attack adalah “GIVE THE BLOGGERS A LITTLE BIT LESSON“. Caranya?

Secara teknis dalam garis besar, Anda bisa memilih untuk melakukan satu dari dua teknik berikut di bawah ini:

  • FLAGGING BLOG (WebSite Abusement Report). Banyak dilaporkan bahwa terdapat Blogger-Blogger yang telah memPost Artikel Berkonten Negatif dengan menggunakan media Blog Gratisan seperti Blogger.com. Pembaca di seluruh dunia diperkenankan untuk memberikan laporan (abusement report) tentang keberadaan posted Negative Article di sebuah Blog yang berbasis pada Blogger.com kepada server/Manajemen Blogger.com guna meminta Review Blog tersebut untuk tujuan akhir Permintaan Penutupan/Penghapusan Blog (Blog Deletion Request) yang bersangkutan. Tekniknya, Si Pelapor tinggal meng-KLIK Ikon Flag (Bendera) yang terdapat pada bagian atas kiri Blog yang bersangkutan.  Bila Ikon Flag (Bendera) tersebut ter-KLIK, maka secara otomatis akan men-trigger instruksi sistem untuk memberitahukan kepada Blogspot server/management guna menyampaikan Blog Deletion Request. Semakin banyak Ikon Flag (Bendera) tersebut ter-KLIK, maka potensi penghapusan Blog oleh Manajemen Blogger.com akan lebih cepat dan lebih besar pula. Bagi Situs-situs non Blogger Blog, misal situs sosial atau forum yang dibuat sendiri menggunakan CMS Drupal atau CMS Joomla, dan kebetulan si Admin/pemilik situs yang bijaksana telah memasang Flagging Widget atau kode/media lain untuk keperluan Flagging , maka pembaca bisa melakukan Flagging content/comment pada situs tersebut dengan menggunakan sarana media tersebut. Yang menjadi masalah, keputusan ditutupnya atau sekedar di-suspend-nya sebuah Blog oleh Server/Central Management maupun panghapusan content/comment oleh Admin tergantung dari akal sehat dan hati nurani pihak Central Management/Admin.
  • WEBSITE HACKING (Ada banyak sekali teknik Website Hacking – yang mana, yang seringkali terjadi yaitu dengan ‘sekedar’ melakukan DEFACE (face-off — penggantian ‘wajah’ atau interface sebuah halaman web), seperti misal dengan manipulasi penggantian file induk Website yakni index.php/index.htm/index.html>. Secara teknis, bila sebuah WebSite/WebBlog mandiri yang berbasis bayar dengan menyewa jasa hosting pada server yang dipilih sendiri, akan relatif lebih mudah terkena hacking attack daripada situs/blog gratisan yang berbasis/berhosting pada sebuah Server secara free of charge.

Related Info and Source:

  1. What is the “Flag” button?
  2. How to Flag a Blog with Objectionable Content on Blogger

Salam Keluh,
Henry

Solusi Masalah Perangkat USB Yang Hilang

Solusi Masalah Perangkat USB Yang Hilang

Bila Perangkat USB (USB Device) Anda tiba-tiba menghilang dari Windows Device Manager List, kemungkinan masalah yang terjadi adalah:

  1. Perangkat USB Anda telah tercuri 🙂
  2. Kemungkinan USB Controller pada komputer Anda ter-Disable (ter-nonaktifkan) pada Windows Device Manager
  3. Kemungkinan USB Controller pada komputer Anda ter-Disable (ter-nonaktifkan) pada BIOS Configuration
  4. Kemungkinan USB Controller pada komputer Anda ter-Disable (ter-nonaktifkan) pada Windows Service.msc Configuration

Solusi (berdasarkan urutan nomor di atas):

  1. Beli Perangkat USB Baru 🙂
  2. Klik kanan “My Computer”, lalu pilih dan klik “Properties”, kemudian klik tab “Hardware”, setelah itu klk tombol “Device Manager”. Setelah Device Manager Window terbuka,  pilih dan expand “Universal Serial Bus Controllers”, pilih dan klik kanan USB Controller, lalu pilih dan klik “Enable”, atau klik ganda (/klik kanan) USB Controller untuk membuka USB Controller Properties, kemudian pada “Device usage” pilih “Use this device (enable)”, terakhir klik “OK”.
  3. Masuk BIOS Configuration dengan menekan tombol [Del]/[F2] beberapa kali pada saat Komputer booting/startup, kemudian aktifkan (Enable) USB Periheral yang ter-Disable, langkah terakhir, Simpan (Save) konfigurasi dan keluar (Exit) untuk Restart Komputer. Sebagai Catatan: Harap diingat bahwa BIOS Version, Settings, dan Style pada masing-masing Mainboard bervariasi/berbeda-beda.
  4. Klik “Start” menu, lalu klik “Run”, kemudian ketik: service.msc, selanjutnya klik “OK”. Setelah Anda masuk ke Windows Service (Local) Configuration Window, cari “Removable Storage”, kemudian Klik Ganda atau Klik Kanan “Removable Storage” untuk menampilkan “Removable Storage” Properties. Pastikan pada Toolbox “Startup Type” terpilih “Automatic” (NOT “Disabled”) untuk mengkondisikan USB Controller aktif secara otomatis saat Windows startup. Terakhir, disarankan untuk Restart Komputer. Anda juga bisa menekan tombol “Start” pada “Service Status”, yang berada dalam kondisi “Stopped” atau tidak aktif, untuk mengaktifkan USB Controller secara langsung/instan.

Related Topic:

Solusi Masalah Driver USB setelah Update Service Pack 2

Semoga Bermanfaat
Salam

Solusi Masalah Driver USB setelah Update Service Pack 2

Solusi Masalah Driver USB setelah Update Service Pack 2

Beberapa waktu yang lalau ada Pengunjung (Putri Novelia) yang menanyakan masalah pada USB Driver berhubungan dengan Windows Service Pack dan dukungan Windows Service Pack untuk USB Device, serta konfigurasi USB Device pada Windows MSCONFIG. Berikut ini sedikit uraian sebagai jawaban dari Penulis.

Hampir selalu ada saja resiko masalah dalam setiap aktivitas update software, termasuk update Service Pack 2 pada Windows XP.
# Masalah:
Setelah instalasi (Update) Windows XP Service Pack 2 pada komputer dengan OS Windows XP, USB driver tidak tampak ikut ter-update
# Penyebab:
USB driver muncul dengan nomor versi lama, meskipun file-file driver telah ter-update
# Solusi:
Install Windows XP SP2, lalu update driver USB (2.0) yang terhubung ke komputer Anda.
Untuk mengupdate driver tersebut, lakukan langkah-langkah sbb.:

  1. Klik Start menu, klik Run, tulis: devmgmt.msc, lalu klik OK,
  2. Klik ganda tipe perangkat USB (USB device) yang akan Anda update,
  3. Klik ganda spesifikasi perangkat USB (USB device) yang akan Anda update,
  4. Klik tab Driver, lalu klik Update Driver,
  5. Ikuti petunjuk pada Hardware Update Wizard,
  6. Ulangi langkah ke-2 hingga ke-5 untuk setiap perangkat USB (USB device) yang lain.

Sedangkan pada Service Pack Windows XP 2 mulai Mei 2007, pada MSCONFIG telah ditambahkan Tab “Tool” yang berupa Applications Launcher termasuk Windows Computer Management yang di dalamnya terdapat konfigurasi Disk Management dan Device Manager yang juga mencakup display dan konfigurasi untuk removable media storage (USB Media).

(sumber : Microsoft tech support)

Related Topic:

Solusi Masalah Driver USB setelah Update Service Pack 2

Semoga Bermanfaat
Salam

Tips dan Trik Memberantas Virus Komputer

Tips dan Trik Memberantas Virus Komputer

Di bawah ini Penulis sampaikan tips dan Trik sederhana dalam Pemberantasan Virus Komputer.
Pernah jengkel karena menemui malware (Virus/trojan/worm) yang tidak bisa diberantas dengan AntiVirus-AntiVirus yang terkenal sekalipun?
Mungkin sebagian besar para pemakai komputer pernah mengalaminya, namun menurut pengamatan Penulis selama bertahun-tahun, lebih banyak pengguna komputer yang tidak menyadari akan keberadaan malware (virus/trojan/worm) di dalam mesin komputernya, terutama trojan yang masuk lewat ‘pintu’ di belakang pengguna komputer, atau virus yang tidak terlalu membahayakan, yang mana keberadaan dan aksinya tidak terlalu berdampak pada keseluruhan sistem komputer.
Bilamana Sitem Operasi Komputer Anda adalah OS sejuta umat alias Windows, suatu kali Anda mungkin akan menemui malware yang sangat sulit bahkan tidak bisa dihapus pada lingkungan Normal Windows dikarenakan si virus telah menetap (resident) pada memory komputer Anda.
Lalu bagaimana solusinya? Di bawah ini adalah opsi-opsi solusi yang bisa Anda pilih sesuai keinginan/kebutuhan Anda:

  1. Hapus malware dari dalam lingkungan Windows Safe Mode dengan ‘peralatan perang’ kesukaan Anda, misal ANSAV.EXE atau Anti-Virus-Buatanku.exe.
  2. Secara manual, coba matikan running suspicious services yang sekiranya asing bagi Anda dan tidak Anda perlukan dengan melalui MMC – service.msc atau melalui service configuration pada Windows Control Panel.

  3. Bila No. 1 di atas gagal, yang artinya malware tetap resident di dalam memory walaupun Windows dalam keadaan Safe Mode sekalipun sebagai upaya dari si pembuat virus untuk menyulitkan proses pembasmiannya, maka Anda bisa lakukan pembasmian malware tersebut secara manual tanpa perlu bantuan tool apapun. Untuk perangkat pembasmiannya, Anda bisa membuat REPAIR.INF file dan/atau REPAIR.REG sendiri untuk menghapus dan/atau mengembalikan setting-setting registry yang telah diubah oleh virus, tentu dengan menyesuaikan pola serangan yang dilakukan oleh virus, sehingga konten file REPAIR.INF maupun REPAIR.REG tersebut bisa berbeda pada tiap kasus penyerangan virus. Untuk hal ini, Anda bisa belajar pembasmian virus secara manual dari vaksin.com atau dari situs-situs keamanan komputer terpercaya atau dari computer security e-books. Diperlukan Kerja keras Anda dalam mempelajari seluk beluk tentang malware (eksistensinya, pola hidup, pola penyerangan, dan kebiasaan-kebiasaannya) dan tentang sistem operasi komputer itu sendiri, khususnya hierarki pada Windows System dan hierarki pada Windows Registry, juga seluk beluk software-software yang paling sering digunakan oleh masyarakat umum yang sering digunakan para pembuat virus untuk melancarkan aksinya melalui teknik social engineering seperti pemalsuan ikon virus dengan ikon Microsoft Word, dll. Dengan begitu, diharapkan skill dan feeling Anda akan makin terasah dan peka terhadap kehadiran Threats semacam virus/trojan/worm pada komputer Anda atau komputer jaringan Anda.
  4. Gunakan Live-CD sebagai sarana untuk memberantas malware secara manual. Anda bisa gunakan Linux Live-CD ataupun Windows Live-CD. (highly recommended)
  5. Buat Live-CD sendiri dengan aplikasi Bart’s PE Builder (Bart’s PE Builder digunakan untuk membuat bootable Window CD-Rom/DVD Windows XP atau Windows Server 2003) atau Anda bisa Buat Bootable USB Flash Disk dengan tool semacam Flashboot (FlashBoot adalah sebuah tool untuk membuat Bootable USB Flash Disks) atau aplikasi sejenis lainnya dengan integrasi Portable AntiVirus kesukaan Anda atau buatan Anda sendiri (highly recommended)
  6. Bila tanpa menggunakan Live-CD, Anda bisa coba gunakan Portable Anti Virus yang telah Anda copykan (burn) pada CD atau yang telah disediakan vendor pembuat Flash Disk yang sudah mengintegrasikan Portable Anti Virus atau bila belum ada, Anda bisa gunakan U3 Smart Drive dimana Anda bisa install Portable U3 Portable AntiVirus di dalamnya. Pada Flash Disk biasa, Anda bisa coba install aplikasi dari portableapps.com (recommended)
  7. Bila BIOS komputer Anda telah mengijinkan Booting komputer dari USB Removable Drives semacam Flash Disk, Anda bisa gunakan USB Flash Disk Anda sebagai Bootable Media, yang mana juga telah Anda jadikan sebagai media untuk AutoRun/Non-AutoRun Portable Anti Virus (recommended).
  8. Anda juga bisa menggunakan bantuan Komputer lain yang bebas dari penyakit virus dan yang telah memiliki instalasi Anti Virus yang terpercaya dan up-to-date. Teknisnya, Anda lepas Hardisk komputer yang terinfeksi virus, kemudian hubungkan dengan slot hardisk komputer pembantu tersebut (bisa sebagai master ataupun slave), terakhir tinggal Anda scan hardisk yang telah terinfeksi tersebut dengan menggunakan Anti Virus dari komputer pembantu tersebut, Cara lain, Anda tidak perlu repot mencopot hardisk yang terinfeksi virus, namun Anda tinggal scan dari komputer pembantu melalui koneksi jaringan komputer. Yang paling sederhana Anda menggunakan teknik Cross-Link (koneksi 2 PC melalui kabel). Namun Anda harus berhati-hati bila menggunakan jaringan komputer , karena banyak virus tidak hanya menyerang single (stand-alone) unit PC saja, namun sekaligus jaringan komputer di sekelilingnya.

Catatan:

  • Media Cakram Digital seperti CD+R/DVD+R lebih Penulis sarankan untuk dijadikan sarana pembasmian virus daripada USB Flash Disk dikarenakan CD+R/DVD+R bersifat Read-Only, sehingga Virus tidak bisa menghapus/me-rename semua data di dalamnya.
  • Untuk menghindari pemblokiran aplikasi Anti Virus oleh virus penyerang, sebelum membakar (burning) Portable Anti Virus ke media CD+R/DVD+R, pastikan Anda telah me-rename executable file Anti Virusnya misal: ANSAV.EXE menjadi ~4N54V~.EXE.
  • Matikan terlebih dahulu System Restore
  • Putuskan hubungan dengan Internet dan akan lebih baik lagi juga dengan jaringan (bila komputer yang terserang virus berada dalam sebuah jaringan komputer)
  • Bila File Induk Virus sudah bisa dihentikan aktivitasnya dan/dimatikan, Anda tinggal menghapus anak-anak virus hasil pengembangbiakan si Induk Virus yang sudah berada pada status orphan.
  • Setelah Virus sudah bisa diberantas, Jangan lupa Backup System File Anda dan seluruh database Registry pada Windows Anda (Export All Keys into single big .REG file). Kalau perlu, proteksi file total registry backup tersebut dengan kompresi dan password. Anda bisa restore file tersebut bila satu saat registry pada Windows Anda mengalami data corruption.

Semoga Bermanfaat
Salam