Tips Mencegah Data Multimedia Hilang dari WMP Library dan Hardisk

Tips Mencegah Data Multimedia Hilang dari WMP Library dan Hardisk

Pernahkan Anda kehilangan Data Multimedia seperti Lagu dari Hardisk hanya karena menghapus Entry-nya dari Windows Media Player Library?
Windows Media Player menyediakan jendela konfirmasi (pop-up confirmation window) saat User bermaksud menghapus multimedia file seperti lagu yang telah tersimpan dari library-nya.
Jendela konfirmasi tersebut nampak seperti di bawah ini:

WMP11_Delete_Media_From_Library_Confirmation.jpg

Pada konfirmasi tersebut bila kita cermati dan tak berhati-hati dalam menentukan opsi, maka salah-salah Anda tidak hanya menghapus lagu Anda dari Windows Media Library saja seperti yang semisal Anda maksudkan, namun sekaligus akan menghapus lagu tersebut juga dari hardisk Anda.
Nah, siapa yang tidak menangis kehilangan lagu favoritnya.
Pertanyaannya, kalau lagu favorit, kenapa musti dihapus dari Windows Media Library? Ya, mungkin saja Anda tidak menginginkan sembarang orang bisa melihat dan mendengarkan serta mengkopi konten lagu favorit Anda tersebut yang telah susah payah Anda download secara ilegal 🙂 maksudnya telah Anda beli sedikit agak mahal plus telah Anda susah payah tambah sendiri tag-tagnya termasuk download dan pasangkan cover/album art-nya. “Enak saja ngopi!”, mungkin itu pikir Anda.

Perhatikan Dua Opsi di atas:

  1. “Delete from library only” yang artinya Anda hanya menghapus lagu Anda dari Windows media Library saja, atau
  2. “Delete from library and my computer” yang artinya Anda menghapus lagu Anda dari Windows media Library sekaligus dari hardisk anda

Dan di bawahnya ada satu check box (don’t show this message again) yang bila Anda centang akan menonaktifkan jendela konfirmasi penghapusan data multimedia secara permanen.
Dengan asumsi sebelum Anda klik OK, Anda telah centang check box tersebut, namun ternyata Anda telah memilih Opsi ke-2 karena pada saat Anda pilih opsi tersebut, Anda memang bermaksud akan menghapusnya dari library sekaligus dari hardisk Anda.
Celakanya pada kesempatan lain Anda bermaksud hanya menghapus lagu Anda dari library tapi masih menginginkan file lagu tersebut tetap tersimpan di hardisk. Karena jendela konfirmasi sudah hilang selamanya, maka setiap Anda hapus lagu Anda dari library, secara otomatis, lagu tersebut jugaikut terhapus dari hardisk Anda.
Haduh! Lalu bagaimana solusinya? “Saya ingin mengembalikan jendela konfirmasinya lagi agar bisa memilih opsi sesuai kebutuhan yang mungkin bisa berubah-ubah, agar lagu saya tidak ikut terhapus lagi dari hardisk”, mungkin itu yang Anda harapkan.

Di bawah ini ada Registry Entry file yang sudah saya lacak keberadaanya dan saya simpan sebagai REG File untuk mengembalikan kemunculan jendela konfirmasi penghapusan data multimedia dari Windows Media library dan/atau hardisk:

Windows Registry Editor Version 5.00

[HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\MediaPlayer\Preferences\Prompts\MediaFromLibraryV11]
“Confirm”=dword:00000001

Salin Registry Entry File di atas ke dalam Windows Notepad, lalu simpan sebagai REG File dan beri nama sembarang, misal: “Del_Media_From_Library_With_Confirmation.reg“. Setelah tersimpan, Klik ganda atau klik kanan REG File tersebut, lalu klik “Merge”

Sebenarnya konfigurasi penghapusan file multimedia dari hardisk terdapat pada Windows Media Player Options, namun disitu tidak terdapat fitur untuk menonaktifkan dan mengaktifkan kembali jendela konfirmasi penghapusan data multimedia dari Windows Media library dan/atau hardisk. Pada Windows Media Player Options, masuk ke tab “Media Library”, hilangkan tanda centang pada check box “Delete item from your computer when deleted from library”, lalu simpan konfigurasi dengan klik “OK”. Bisa dikatakan bahwa artikel sederhana yang bernuansa kurang kerjaan ini 🙂 lebih ditujukan bila Anda kehilangan jendela konfirmasi tersebut dan ingin memunculkannya kembali.

Don’t ever loose your tunes that gives you breath and spirit of life
Salam

Ambil Lagu Di Internet Gratis Tanpa Download

Ambil Lagu Di Internet Gratis Tanpa Download

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Berbagi Lagu secara illegal untuk didownload menggunakan media internet adalah sesuatu yang umum walau dilarang karena melanggar Undang-Undang Hak Cipta (HAKI). Namun saya sangat heran kenapa sejak lama, sejak beberapa tahun yang lalu, sampai detik ini kita masih bisa dengan mudahnya mengambil/mengunduh sembarang lagu dari banyak situs di internet dengan sangat mudah, tanpa biaya (gratis), dan tanpa download, yakni dengan teknik audio capture menggunakan tool-tool audio yang memiliki fitur audio recorder. Situs-Situs yang dimaksud tersebut di atas adalah Situs public audio streaming yang notabene bukan situs penjualan lagu seperti iTunes Store atau Amazon, yang mana, pada Situs-Situs public audio streaming yang saya ketahui, lagu yang disediakan pada database servernya bisa diperdengarkan secara utuh/penuh oleh publik secara streaming (bukan didownload) tanpa dipungut biaya sepeserpun. Banyak kita temukan Situs yang identik dengan YouTube, dimana Member bahkan (beberapa situs mengijinkan) Guest bisa mengupload lagu atau video clip secara utuh untuk berbagi dengan Member lain atau Publik.

Bila Situs-Situs penjualan lagu resmi dan yang baik seperti iTunes dan Amazon hanya akan menampilkan preview (cuplikan) lagu semata, tidak mengijinkan seluruh konten lagu bisa diperdengarkan secara bebas, hal ini tentu untuk menghindari jeratan Undang-Undang hak Cipta Internasional sekaligus sebagai proteksi terhadap illegal audio capturing/grabbing yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Lagian kalau preview Lagu yang dijual pada sebuah Situs Song Online Store bisa didengarkan publik secara penuh/utuh, sudah pasti pada Situs tersebut tidak akan pernah terjadi satu transaksipun, alias produknya tidak pernah laku karena calon pembeli (buyer) bisa mengakali transaksi pembelian dengan hanya mengcapture preview lagu yang dijual Situs tersebut menggunakan tool audio capture pada komputernya dengan cara menekan tombol “Play” pada Audio Streaming Player dan tombol “Record” pada Tool Audio Recorder, tanpa perlu menekan tombol “Buy” atau “Order“.

Dengan Software freeware dan open-source yang bertubuh Mini namun berkualitas Maxi semacam Audacity, siapapun bisa dengan mudah mengcapture lagu secara utuh yang diperdengarkan secara streaming oleh banyak Situs Audio Streaming di internet.

Audacity_(thumbnail).JPG

Yang sering menjadi pertanyaan saya, bila kegiatan Berbagi Lagu yang telah kita beli secara legal kepada publik secara gratis dan Aktivitas Mengcapture Audio Streaming via media internet digolongkan sebagai tindakan pidana yang melanggar Undang-Undang Hak Cipta (HAKI), apakah berarti Situs-Situs yang menyediakan fasilitas public audio streaming juga melanggar Undang-Undang Hak Cipta (HAKI)?. Menurut saya jawabannya “YA”. Menurut Anda? Namun bagaimana menurut saya dengan keberadaan Situs-Situs tersebut? Saya tidak munafik untuk mengatakan “3S (SANGAT-SANGAT SUKA)”. Menurut Anda?

Salam

Winamp 5.5 – Edisi Khusus Pesaing iTunes 7.3 dan Windows Media Player 11

Winamp 5.5 – Edisi Khusus Pesaing iTunes 7.3 dan Windows Media Player 11

http://www.winamp.com

WinAmp_Media_Player_small.jpg

Bagi Para Pecinta Winamp, Anda pasti Senang dan Bangga dengan kehadiran Winamp Baru ini.
Winamp versi 5.5 adalah Winamp versi terbaru dan spesial yang sengaja dilaunching bertepatan dengan Winamp 10th Anniversary ini hadir dalam kemasan lebih cantik dan lebih baik dari versi-versi pendahulunya.
Lahirnya Winamp Versi 5.5 merupakan evolusi terbesar dalam sejarah Winamp, karena tekhnologi dan interfacenya sudah mengadopsi ‘gaya’ tekhnologi modern.

Fitur Baru pada versi ini yang paling menonjol adalah:
1. Album Art
2. New Bento Single UI Skin
3. Winamp Remote
4. Winamp Toolbar
5. Auto-Tag files

Album Art adalah Gambar Song Album yang menyertai lagu,
Bento Single UI Skin adalah Kulit interface Winamp yang berupa Complete/Total Arrangement In One Window Only yang cukup cantik dan elegan,
Winamp Remote adalah fitur interaktif untuk media streaming lagu melalui internet dengan menggunakan integrated Browser dan Konsol-Konsol Game seperti Wii, PS3, and Xbox 360.
Winamp Toolbar adalah Media Kontrol untuk Musik melalui Toolbar yang terpasang pada Internet Browser, mirip FoxyTunes.
Auto-Tag files adalah Fitur Otomatisasi Update Metadata pada File Musik.

WinAmp_Remote_small.jpg

Satu hal yang disayangkan: lagi-lagi fitur “Song Lyrics” yang sudah menjadi standar Media Manager ternyata belum/lupa disertakan pada versi ini.

Menurut pengalaman penulis dalam penggunaan Winamp versi 5.5:
Fitur-fitur tersebut di atas OKE, hanya Annoying Ads yang melelahkan mata pada fitur Winamp Remote.
Untuk urusan Sinkronisasi dengan Portable Multimedia, saya mencoba iPod (5G Video 80GB),
dan hasilnya bisa dikatakan cukup lancar dan baik, hanya menurut saya, belum ada yang lebih baik, smart, dan nyaman daripada Apple iTunes (ya memang pasangannya sih 🙂 ).

Dugaan logis saya, Keberadaan Fitur baru tersebut adalah 100% mengadopsi Apple iTunes yang sudah cukup lama mengaplikasikan fitur-fitur tersebut, dan juga mengadopsi pengekor setia Apple iTunes — Windows Media Player (WMP) yang mulai versi 11 sudah mengaplikasikan fitur-fitur tersebut.
Saya sendiri heran kenapa Winamp, yang menjadi pelopor MP3 Player for Windows dan sangat populer di kalangan pengguna Windows sangat-sangat terlambat dalam penerapan fitur-fitur yang sudah bisa dibilang Standar tersebut.
Inilah yang menyebabkan saya sudah lama meninggalkan Winamp dan beralih ke Apple iTunes, the best Multimedia Manager ever, No doubt to say this words.

Namun begitu, daripada berpikir mandiri namun tidak/kurang berkembang dan akhirnya mati, jauh lebih baik berpikir logis untuk meneladani contoh yang baik.
Mungkin itu juga yang menjadi pemikiran pakar-pakar multimedia di belakang layar software Winamp setelah melihat kualitas softwarenya semakin kalah dibanding Apple iTunes maupun Windows Media Player.

Compact Player Winamp 5.5 cukup Keren:

WinAmp_Media_Compact_small.jpg

Perbandingan Kualitas, Interface, dan Kemudahan Penggunaan (User Friendly):

Kualitas (Compatibility, Managing, Speed, Sync, Online Features Implementation, and Crash & Trouble Protection):
– Winamp 5.5                          : 7
– Windows Media Player 11 : 7
– Apple iTunes 7.3.2.6           : 9

Interface:
– Winamp 5.5                          : 7
– Windows Media Player 11 : 8
– Apple iTunes 7.3.2.6           : 9

Kemudahan Penggunaan (User Friendly):
– Winamp 5.5                          : 9
– Windows Media Player 11 : 7
– Apple iTunes 7.3.2.6           : 9

Total Point:
– Winamp 5.5                          : 23
– Windows Media Player 11 : 22
– Apple iTunes 7.3.2.6           : 27

Download Links:
Download Winamp (8.06 MB / 8,454,584 bytes) bisa lewat SINI
Keterangan: Winamp Remote NOT Included, jadi bila Anda menghendakinya, Anda harus melalui proses auto-download Winamp Remote dalam proses instalasi WinAmp 5.5.

Kesimpulan:
Winamp versi 5.5 merupakan Media Player yang kehadirannya bisa disejajarkan dengan iTunes 7.3 dan Windows Media Player 11. Winamp makin meramaikan perebutan pasar para maniak/penikmat musik. Dan mungkin saja kehadiran versi fenomenal ini akan ‘mengembalikan’ para pecintanya yang ‘sempat hilang’ 🙂
Salute To Winamp, Long Life Winamp!

Salam

iPods – Hot NEW iPods (A Neverending iPods Revolution)


Hot NEW iPods (A Neverending iPods Revolution)


Belum lama peluncuran Apple iPhone, produk fenomenal, beberapa waktu yang lalu, kini Apple kembali Produk Baru yang sudah diprediksi sebelumnya sekaligus produk yang telah dinanti-nantikan masyarakat penggemar dan penggila multimedia di seluruh dunia.
Adapun Produk Apple terbaru tersebut adalah Tiga Jenis Varian iPods Baru:

  1. Apple iPod Touch (First Wi-Fi and Touch Screen iPod with a Wider Screen — 3,5-inch and two optional new flash drive storages — 8GB and 16GB).
  2. Apple iPod Classic (Modern iPod with Classic Style, New Cool Look of Multimeda Browsing and Searching, with a bright and clear 2,5-inch display, and comes with two optional huge capacities — 80GB and 160GB!!!).
  3. Apple iPod Nano (Now the little cutest iPod comes with video support — 2-inch display and 4GB & 8GB storages).

Deskripsi 3 (Tiga) Varian iPod Terbaru:


Apple iPod Touch yang didukung dengan MAC OS yang handal memang jelas dijadikan Primadona Baru dan Utama di jajaran produk Mobile Multimedia Player dengan adanya teknologi-tekhnologi baru di dalam iPod. Dengan mengikui jejak kesuksesan iPhone generasi pertama, Apple iPod Touch dirangkai serupa dengan iPhone dengan ukuran sedikit lebih kecil. Secara keseluruhan dan sederhana, bisa dikatakan bahwa Apple iPod Touch adalah iPhone tanpa Phone support. Yang paling mengesankan selain interfacenya, adalah tekhnologi yang dijadikan Killer Feature, yakni Wi-Fi support dimana kini dengan Apple iPod Touch, user bisa:

  1. Mendownload dan Membeli lagu secara Online lewat Apple Store dan Starbucks.
  2. Berselancar di dunia maya dengan Browser Safari-nya yang menawan.
  3. Menjadi lebih sederhana namun lebih modern dalam memainkan file-file multimedia yang sudah disimpan di dalam iPod hanya dengan sentuhan tangan dengan fitur touch screennya. Bila boleh saya katakan, dengan Apple iPod Touch, seperti halnya iPhone, Apple telah mengajak jari-jemari kita untuk “menari-nari” (dancing fingers), seperti saat kita melakukan eksekusi tombol, browsing file-file multimedia, maupun saat kita membesar-kecilkan (zooming) obyek seperti image files.

Sedangkan pada Apple iPod Classic, varian iPod kedua, telah diaplikasikan hybrid-technologi, dimana 2 jenis tekhnologi dikawinkan menjadi satu, yakni tekhnologi di dalam iPod generasi ke-5 dan tekhnologi di dalam iPhone.
Nampaknya Apple sengaja tdak merubah, secara signifikan dan secara garis besar, bentuk iPod dan menu-menu di dalamnya untuk membentuk legend image pada original shape of iPod, itu mengapa disebut iPod Classic.
Namun, Pengguna iPod Classic sekarang diperkenalkan dengan Thumbnail Viewer dan Cover Flow (Sliding Album Art/Song Cover) seperti pada iPhone. Thumbnail Viewer kini ditampilkan di dalam menu, serta saat dijalankan proses browsing maupun searching lagu sepert tampak dalam gambar di bawah ini:

User tentu akan lebih merasa nyaman dalam penjelajahan dan pencarian lagu-lagu favoritnya. Apple tampaknya tidak hanya berupaya menyempurnakan produknya dengan mempermudah user mengenali sebuah lagu atau album dengan album art preview, tapi (mungkin) juga berupaya ‘lebih mendekatkan’ user dengan penyanyi-penyanyi favorit mereka dengan menampilkan album arts ‘dimana-mana’, sehingga user akan lebih mudah menjumpai mereka.
Sungguh Indah dan menawan, ditambah dengan reflecting efect dan skewing effect pada album art-nya.
Namun, tentunya efek-efek ‘magis’ tersebut tidak bisa dibantah akan lebih memperlambat song loading time dan akan lebih menguras tenaga baterai iPod seperti bisa jelas dirasakan hingga pada iPod generasi ke-5.


Varian Baru iPod yang ketiga adalah New Apple iPod Nano.
Apple iPod Nano
merupakan produk paling centil binti imut diantara seluruh produk iPod. Tidak heran, memang varian produk bergaris feminis tebal ini tampaknya dikhususkan bagi anak-anak dan remaja, dan yang pasti, sangat pas untuk kaum Feminis.
Varian ini sepertinya akan tetap dijadikan Apple sebagai pendorong utama ‘laju kehidupan’ iPod dikarenakan iPod Nano lah yang menjadi Best Choice and Buy hingga sekarang selain karena harganya yang relatif lebih terjangkau khalayak umum namun tekhnologinya cuku canggih, terlebih dengan varian terbaru ini.
Tekhnologi yang dicangkokkan di dalam
New Apple iPod Nano, sekarang, memungkinkan user untuk bisa menikmati Video dengan layar/display selebar 2 inci (0,5 inci lebih kecil dari Apple iPod Classic). Dengan layar sebesar ini akan masih tetap jelas untuk mata kita melihat subtitle (teks terjemahan) DVD/VCD Movie atau Teks Karaoke yang telah diconvert ke dalam iPod.

***

Tampak sekali Apple benar-benar ingin mengoptimalkan Produk iPodnya hingga ke manca negara. Hal ini didukung oleh pertumbuhan angka penjualan iPod dari berbagai varian yang sangat pesat, serta didukung oleh sebuah keadaan dimana Multimedia tidak saja telah dihadirkan dan dikondisikan sebagai media hiburan belaka, akan tetapi telah dijadikan sebagai Gaya Hidup (Life Style) tidak hanya masyarakat Amerika saja, tapi Manusia di banyak belahan dunia, bahkan Multmedia juga telah menjadi media komersial yang begitu makin menggiurkan dan menggairahkan.

Apakah dengan keadaan seperti tersebut di atas, Apple akan berpikir untuk tak lama lagi akan menghentikan revolusi iPod? Walaupun perkembangan otak manusia dan tekhnologi begitu pesat, penulis yakin Apple tidak akan membiarkan iPod begitu saja pergi dan berlalu menjadi sebuah legenda mati yang terlalu manis untuk dikenang karena iPod telah menjadi salah satu Ikon gaya hidup manusia dunia saat ini,

Kita mungkin tidak akan tahu apakah iPods akan berhenti berevolusi atau kapan iPods akan berhenti berevolusi (Penulis sendiri tidak mengharapkan revolusi ‘mainan multimedia’ Apple tersebut akan terhenti :))

Keep Up Your Good Works, Steve!